Erga, Caesar Pangesi (2020) TANTANGAN DALAM PENGEMBANGAN CULTURAL HERITAGE TOURISM PADA MASYARAKAT SUKU DAYAK KENYAH DI DUSUN RINDANG BENUA, KABUPATEN KUTAI TIMUR. S1 thesis, Poltekpar NHI Bandung.
Text
S_201621058_BAB I.pdf Download (127kB) |
|
Text
S_201621058_BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (227kB) |
|
Text
S_201621058_BAB III.pdf Download (189kB) |
|
Text
S_201621058_BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
S_201621058_BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (114kB) |
|
Text
S_201621058_COVER.pdf Download (528kB) |
|
Text
S_201621058_FULLTEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
Text
S_201621058_JURNAL.pdf Restricted to Repository staff only Download (196kB) |
Abstract
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah pusat untuk melakukan pengembangan terutama didaerah pedesaan, salah satu wilayah pedesaan yang masih tertinggal lajunya perkembangan yaitu Dusun Rindang Benua, yang terletak di Kabupaten Kutai Timur. Dusun ini memiliki potensi sumberdaya Cultural Heritage Tourism (CHT) karena ditinggali oleh Suku Adat Dayak Kenyah, namun kondisi yang ditemukan dilapangan bahwa pariwisata disana masih belum memberikan dampak pada masyarakat. Disamping itu tantangan agroculture masyarakat Suku Dayak Kenyah dengan cara ladang berpindah dinilai dapat mengancam kelestarian budaya dan lingkungan, terlebih karena berada didalam kawasan Taman Nasional Kutai. Mengacu pada tujuan penelitian, masyarakat Suku Dayak Kenyah di Dusun Rindang Benua sudah memenuhi 10 konsep elemen budaya yang dapat menjadi sumberdaya CHT seperti yang dijabarkan oleh (Shaw dan William,1997), untuk itu perlu adanya pemanfaatan kekayaan budaya tersebut untuk dijadikan atraksi wisata. Kemudian ditemukan 5 dari 12 tantangan CHT yang dirumuskan oleh (Timothy & Nyaupane,2010). Kelima tantangan tersebut, antara lain; kendala keuangan, budaya pertanian, perang dan konflik, kurangnya kemauan sosial: kemiskinan dan ketidaksadaran, dan kurangnya kemauan politik. Tantangan tersebut telah mengahambat pengembangan CHT di Dusun Rindang Benua, sehingga perlu adanya upaya untuk menghadapi tantangan tersebut agar mempercepat kegiatan pengembangan, dilakukan tindaklanjut yang lebih terukur, terarah, dan efektif oleh pemerintah, masyarakat dan pihak swasta, melalui program dan strateginya. Metode penelitian ini yaitu metode deskriptif- eksploratif dengan pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumen. Kata kunci: Tantangan, Cultural Heritage Tourism, Suku Dayak Kenyah
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GV Recreation Leisure > GV1-1860 Recreation, Leisure and Tourism |
Divisions: | Jurusan Kepariwisataan > S1 Studi Destinasi Pariwisata |
Depositing User: | Unnamed user with email ofi@stp-bandung.ac.id |
Date Deposited: | 03 Sep 2022 03:53 |
Last Modified: | 29 Nov 2022 03:26 |
URI: | http://repository.poltekpar-nhi.ac.id/id/eprint/551 |
Actions (login required)
View Item |