Opita, Rizky Chairunniza (2020) PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI MUARA BETING. S1 thesis, Poltekpar NHI Bandung.
Text
S_201621071_BAB I.pdf Download (57kB) |
|
Text
S_201621071_BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (111kB) |
|
Text
S_201621071_BAB III.pdf Download (77kB) |
|
Text
S_201621071_BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (611kB) |
|
Text
S_201621071_BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (52kB) |
|
Text
S_201621071_COVER.pdf Download (372kB) |
|
Text
S_201621071_JURNAL.pdf Restricted to Repository staff only Download (129kB) |
|
Text
S_201621071_FULLTEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan beragam sumber daya alam. Indonesia memiliki lebih dari 13.466 pulau besar dan kecil, memiliki panjang garis pantai sekitar 99.093 km dan sebagian daerah pantai memiliki potensi berupa sumber daya alam dengan berbagai macam tipologi habitat serta keaneragaman biota yang tinggi. Salah satu sumber daya alam daerah pantai adalah kawasan mangrove. Pantai Muara Beting merupakan salah satu kawasan hutan mangrove yang terdapat di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Pada tahun 2019 Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi mencangankan Pantai Muara Beting sebagai pengembangan ekowisata unggulan dengan bentuk kegiatannya adalah diversifikasi produk konservasi dengan petualangan. Dalam pengembangan ekowisata mangrove di Pantai Muara Beting, kolaborasi stakeholder sangat diperlukan supaya upaya konservasi dan kegiatan wisata dapat berjalan secara efektif. Grand teori yang dipakai dalam penelitian ini yaitu kolaborasi Pentahelix yang dituangkan ke dalam Peraturan Menteri (Permen) Pariwisata Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan yang terdiri dari 5 elemen yaitu pemerintah, masyarakat, bisnis, akademisi, dan media. Penilaian terhadap peran stakeholder dalam pengembangan ekowisata mangrove di Pantai Muara Beting menggunakan pengukuran tingkat pengaruh dan kepentingan. Setelah ditemukan tingkat pengaruh dan kepentingan, masing-masing stakeholder diklasifikan ke dalam 4 tingkatan yaitu kuadran 1 merupakan subject, kuadran 2 merupakan key player, kuadran 3 merupakan context setter, dan kuadran 4 merupakan crowd. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa, stakeholder yang menempati posisi subject dengan kepentingan tinggi dan pengaruh yang rendah yaitu sektor bisnis Olahan Mnagrove Kebaya (Kelompok Bahagia Berkarya) dan Penyewaan Perahu. Posisi key player dengan tingkat pengaruh dan kepentingan yang tinggi yaitu Pokdarwis Alipbata (Aliansi Pemuda Bahagia Tagguh). Posisi context setter dengan pengaruh tinggi dan kepentingan rendah yaitu Save Mugo dan Universitas Bina Sarana Informatika. Sementara itu, sektor pemerintah, media, dan sebagian akademisi menempati posisi crowd dengan pengaruh dan kepentingan yang rendah. Kata Kunci: Peran Stakeholder, Pentahelix, Tingkat Pengaruh dan Kepentingan
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GV Recreation Leisure > GV1-1860 Recreation, Leisure and Tourism |
Divisions: | Jurusan Kepariwisataan > S1 Studi Destinasi Pariwisata |
Depositing User: | Fakih Zulfa |
Date Deposited: | 31 Aug 2022 00:55 |
Last Modified: | 29 Nov 2022 07:01 |
URI: | http://repository.poltekpar-nhi.ac.id/id/eprint/505 |
Actions (login required)
View Item |